ANALISIS TEORI STRUKTUR ORGANISASI
STUDI KASUS PT SUMBER ALFARIA
TRIJAYA Tbk
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Strategi
Program Studi S-1 Manajemen
Disusun Oleh :
A10140249 Denis Firmansyah
A11140007 Rizaldhi Mukti Margana
A11140028 Muhammad Alviansyah
A11150055 Mira Mirnawati
SEKOLAH TINGGI
ILMU EKONOMI EKUITAS
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
materi struktur organisasi. Adapun judul
yang dibahas dalam pembuatan makalah ini yaitu mengenai Analisa Teori Struktur Organisasi Studi Kasus PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
Penulis juga tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen dan pihak yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini juga
diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang struktur
organisasi, pentingnya struktur organisasi diterapkan disebuah organisasi
ataupun perusahaan, dan materi-materi lain yang tidak kalah pentingnya. Penulisan
maklaah ini diambil dari materi yang sedang dipelajari di mata kuliah menejemen
strategi maupun dari sumber-sumber lainnya karena penulisan ini bersifat
non-fiksi atau ilmu yang benar dan dapat dipertanggung-jawabkan sebgaimana
mestinya. Maka dari itu, penulis meminta
maaf sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini,
terimakasih.
Penulis,
Bandung,
07 Desember 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur organisasi
adalah keseluruhan dari tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi
yang ada sehingga merupakan suatu kesatuan harmonis, yakni diarahkan dan
dikembangkan secara terus menerus pada suatu tujuan tertentu mnuju kondisi
optimal,struktur organisasi digambarkan kedalam bentuk suatu skema organisasi
atau organigram, yaitu suatu lukisan grafis yang menjelaskan berbagai hubungan
organisatoris, baik secara vertikal maupun horizontal, antar bagian maupun antar
indvidu. Dengan kata lain, organigram memberikan gambaran tentang struktur
personalia, yakni penempatan individu-individu pada posisi-posisi yang ada
dalam suatu organisas. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan siapa-siapa yang
memegang tampuk pimpinan, apa dan kepada siapa tugas, wewenang, tanggung jawab,
serta posisi diberikan.
Perlu diperhatikan
disini, bahwa penyusunan struktur organisasi perlu dilandasi oleh ide dan
imajinasi yang memungkinkan perkembangan diri individu yang akan menangani
permasalahan organisasi. Tentunya dalam hal ini individu ditumtut ntuk memiliki
“kemampuan abstraksi” pada tingkat tertentu sehingga mampu mnghayai dan
menyederhankan kenyataan-kenyataan yang ada ( dalam dimensi ruang dan waktu ).
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, kami akan mencoba
memaparkan mengenai struktur organisasi dan macam-macam struktur organisasi.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk lebih memahami materi teori
struktur organisasi dan penerapan terhadap perusahaan yang diteliti dalam
makalah ini yaitu tentang pengaplikasian struktur organisasi di PT Sumber
Alfaria Trijaya Tbk.
1.4 Manfaat Penelitian
·
Kelompok kami dapat lebih memahami
mengenai struktur organisasi.
·
Pembaca akan memahami apa itu struktur
organisasi.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang kami gunakan yaiu dengan
mencari dari berbagai sumber seperti, internet, buku bacaan, dan tentunya dari
berbagai pengalaman anggota.
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
2.1 Perusahaan Ritel
Persuahaan
ritel ( bahasa Inggris : Retail ) adalah salah satu cara pemasaran produk yang
meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Organisasi ataupun
seseorang yang menjalankan bisnis ini disebut pula sebagai pengecer. Pada
praktiknya pengecer melakukan pemblian barang ataupun produk dalam jumlah besar
dari produsen, ataupun peng-import baik secara langsung ataupun melalui grosir,
untuk kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil.
Adapun jenis-jenis
penjual eceran adalah sebagai berikut :
-
Produk makanan
-
Peranti keras – perabot rumah tangga,
elektronik konsumen, meubel ( Furnitur ), alat olahraga, alat kantor, dan alat
kesehatan.
-
Peranti biasa atau peranti
konsumsi-pakaian dan barang tenunan lainnya.
2.2 Profil Perusahaan
Didirikan
pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan keluarga PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk
( Alfamar/Perseroan ), mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi,
kemudian pada tahun 1999 mulai memasuki sektor minimarket.Ekspansi secara
eksponensial dimulai perseroan pada tahun 2002 dengan mengakuisisi 141 gerai
Alfaminimart dan membawa nama baru yaitu Alfamart.
Alfamart adalah gerai
komunias, karenanya Alfamart selalu berpartisipasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program CSR atau Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan yang terbagi menjadi :
1.
Alfamart Care yang membantu masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan sosial.
2.
Alfamart Smart yang mendukung dalam
bidang pendidikan.
3.
Alfamart Spors yang mensponsori kegiatan
olahraga.
4.
Alfamart Clean and Green yang mewujudkan
lingkungan yang sehat.
5.
Alfamart SMEs yang membantu pengusaha
kecil dan menengah yang ada di sekitar gerai-gerai Alfamart. Serta,
6.
Alfamart Vaganza yang secara aktif ikut
terlibat dalam pengembangan seni dna budaya.
2.3 Penghargaan PT Sumber Alfa Trijaya Tbk
Atas
segala prestasi dan perannya dalam masyarakat, Alfamart menerima berbagai
pengharggan dan institusi-institusi dengan reputasi terpercaya, diantaranya
adalah :
-
Top Brand Award Superbrands Indonesia
Awards
-
Indonesia’s Service Quality Award
-
Est Brand Award
-
Indonesia’s Most Admire Company
-
CSR Awards
-
Alfamart juga berhasil mencapai Store
Equity Index teringgi berdasarkan Nielsen Research selama 5 tahun
berturut-turut.
2.4 Visi Misi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
·
VISI
Menjadi
jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyrakat luas yang
berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, Pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen,
serta mampu bersaing secara global.
·
MISI
1.
Memberikan kepuasan kepada konsumen
dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
2.
Selalu menjadi yang terbaik dalam segala
hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku atau etika bisnis yang
tinggi.
3.
Ikut berpartisipasi dalam membangun
negara dengan menumbuh kembangkan jiwa wiraswasta dan kmitraan usaha.
4.
Membangun organisasi global yang
terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok,
karyawan, pemgang saham dan masyarakat pada umumnya.
Adapun
nilai yang dijungjung tinggi oleh perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
yaitu sebagai berikut :
-
INTEGRITAS
-
INOVASI
-
KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
-
KERJASAMA TIM
-
KEPUASAN PELANGGAN
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan
antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau suatu
perusahaan dalam menjalankan kgiatan oprasional untuk mencapai suatu tujuan.
Struktu Organisai menggambarkan dangan jelas pemisahan kegiatan pkerjaan antara
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan dan aktifitas serta fungsi yang
dibatasi. Struktur Organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan
wewenang siapa yang melapor dan kepada siapa. Selain daripada itu struktur
organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran
printah dan penyampaian laporan.
Berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai
Organisasi :
1.
Menurut Stoner
Organisasi adlah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2.
Menurut James D.Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai satu tujuan bersama.
3.
Menurut Chester
I.Bernanrd
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerjasama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Terdapat 4 elemen yang terdapat dalam struktur
organisasi :
A.
Adanya
spesialisasi kegiatan kerja.
B.
Adanya
standarisasi kegiatan kerja
C.
Adanya
koordinasi kegiatan kerja
D.
Besaran
seluruh organisasi
Berikut adalah beberapa tingkatan manajemen dalam
organisasi adalah sebagai berikut :
1.
Top Management
Yaitu
suatu posisi paling atas atau
yang memiliki wewenang besar dari suatu
organisasi. Biasanya, Top Manajemen terdiri dari Direksi, Komisaris, Dirut, dan sejenisnya.
Biasanya
tugasnya mengatur strategi
daripada organisai yang dipegangnya.
2.
Middle Management
Yaitu
suatu posisi di bawah Top
Manajemen atau posisi menengah. Biasanya ditempati oleh kepala bagian,
Manajer, Supervisor, dan sejenisnya.
Biasanya
tugas utamanya yaitu menjalankan
strategi yang ditetapkan oleh Top Management dan Menyusun taktik dalam pencapaian strategi yang
diinginkan oleh Top Mangjement.
3.
Lower Management
Yaitu
suatu posisi
paling bawah daripada suatu organisasi. Biasa disebut pegawai atau karyawan.
Tugas utamanya biasanya melaksanakan segala perintah dari Top
management dan Middle Management.
3.2 Jenis-jenis Struktur Organisasi
3.2.1 Formal Structure
Yaitu
struktur organisasi yang disebutkan secara resmi ( official state ). Struktur
organisasi ini biasanya digambarkan dalam bentuk diagram yang menggambakan
hubungan pelaporan dan pngaturan formal posisi kerja dalam sebuah organisasi.
Adapun kelebihan dari
struktur organisasi ini biasanya meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
-Pembagian kerja
-Pengawas
hubungan
-Saluran
komunikasi
-Adanya
beberapa sub unit besar dalam organisasi tersebut, sera ada
-Tingkat
manajemennya
Kelemahan dari struktur jenis ini adalah segala
sesuatunya harus diatur ssuai dengan formalitas yang ada, dan biasanya jika
organisasi berkembang semakin besar akan ada banyak hambatan birokrasi
didalamnya.
3.2.2 Informal Structure
Yaitu
sebuah hubungan yang bersifat “ bayangan ”, tidak resmi, namun sering kritis
dalam menanggapi suatu hal yang bersifat kolktif dan terdapat hubungan kerja
antara anggota organisasi tersebut yang bisa dilakukan secara langsung tanpa
batas-batas formalitas.
Adapun potensi
kuntungan dari struktur informal ini diantaranya, adalah :
-Membantu orang menyelsaikan pekerjaan mereka
-Mengatasi batas-batasstruktur formal
-Mendapatkan akses ke jaringan interpersonal
-Dapat pelajaran informal
Sedangkan, kerugiannya
bisa terjadi over-laping jika anggota dalam organisasi tersebut tidak bisa
menempatkan tugas semestinya atau tanggung jawabnya, seperti :
-Kemungkinan bekerja melawan kepentingan terbaik dari
seluruh organisasi
-Kerentanan terhadap rumor/isu
-Adanya kemungkinan untuk membawa informasi yang
kurang akurat
-Susah jika nantinya diajak berubah
-Akan ada banyak pengalihan upaya kerja dari tujuan
yang penting
3.2.3 Functional Structure
Yaitu
struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama
dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemudian dikelompokkan bersama menjadi
beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja dibidang fungsional sesuai
dengan keahlian merka. Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas
pada bisnis saja. Jenis struktur ini juga dapat bekerja dengan baik untuk
organisasi kecil yang memproduksi beberapa produk atau jasa.
Potensi keuntungan dari
struktur organisasi fungsional adalah sebagai berikut :
-Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian
-Tugas sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
-Berkualtas tinggi pemecahan masalah teknis
-Mendalami pelatihan dan pengetahuan keterampilan
Kekurangan struktur
organisasi fungsioanal adalah :
Adanya kesulitan dalam
penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya mendahulukan rutinitas
tugas.
3.2.4 Divisional Structure
Yaitu
struktur organisasi yang dikelompokkan brdasarkan pada produk yang sama, proses
yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi
d daerah yang sama di suatu wilayah geografis.
Secara umumdalam
struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks dan menghindari
masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Potensi keuntungan
struktur divisi :
-Lebih banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan
lingkunga
-Peningkatan koordinasi
-Poin tanggung jawabnya jelas
-Keahlian berfokus pada pelanggan tertentu, produk, dan wilayah
-Banyak Kemudahan dalam restrukturisasi
Potensi
kerugian struktur divisi :
-Duplikasi Sumber daya dan upaya diseluruh divisi
-Persaingan dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar
divisi
-Penekanannya hanya pada tujuan dan biaya divisi tersebut.
3.2.5 Matriks Srukcture
Yaitu
struktur oganisasi yang menggabungkan antara struktur fungsional dngan struktur
divisional untuk mendapatkan keuntungan dari kedua struktur tersebut dan
meminimalkan kekurangan dari masing-masing struktur tersebut.
Biasanya digunakan
untuk :
-Manufaktur
-Industri Jasa
-Profesional Bidang
Sektor non Profit
-Multinasional Perusahaan
Keuntungan dari
struktur Matriks adalah :
-Lebih baik kerjasamanya antar lintas fungsi
-Peningkatan pengambilan keputusan
-Meningkatkan flksibilitas dalam resrukturisasi
-Pelayanan pelanggan jadi lebih baik
-Akuntabilitas kinerja lebih baik
-Adanya peningkatan manjaemen strategis karna mampu
mncapai ingkat koordinasi yang
diperlukan untuk menjawab tuntutan “ ganda “ lingkungan.
Kerugian dari struktur
matriks adalah :
-Adanya sistem dua boss yang rentas terhadap perebutan
kekuasaan
-Adanya sistme dua boss yang dapat membuat kebingungan
tugas dan konflik
dalam prioritas kerja
-Rapat Tim biasanya banyak memakan waktu
-Adanya “ Groupitis “ yang merugikan organisasi itu
sendiri
-Peningkatan biaya karena menambah struktur Tim.
3.2.6 Horizontal Structure
Biasanya
fokus organisasi sekitar proses, dan bukan pada fungsi, menempatkan orang-orang
yang bertanggung jawab atas pross inti dan dalam penurunan hirarki digunakan
untuk mningkatkan pnggunaan tim. Memberdayakan orang untuk membuat keputusan
kritis terhadap kinerja, dan biasanya sudah memanfaatkan teknologi informasi
yang ditekankan pada multi skilling dan beberapa kompetensi. Dalam struktur
organisasi ini orang-orang diajarkan bagaimana bekerja dalam kemitraan dengan
oranglain, termasuk membangun budaya keterbukaan, kerjasama, dan komitmen
kinerja.
Keunggulan Struktur
Horizontal :
-Tingkatan manajernya sedikit, sehingga biaya-biaya yang
terkait dengan jabatan
relatif kecil
-Jalur perintah dan tanggung jawabnya pendek, sehingga
komunikasi lebih
efektif dan hambatan lebih mudah diatasi
-Hambatan birokrasi dapat dihindari dan penyelesaian
pekerjaan dapat lebih
cepat.
Potensi kerugiannya
adalah :
-Koordinasinya sulit dilakukan karena mengkoordinasi
bawahan menjadi banyak dan relatif lebih sulit
-Pembinaan dan kontrol kurang efktif
-Spesialisasi tugas kurang mendalam
3.2.7 Team Structure
Secara
luas sruktur organisasi seperti ini mnggunakan tim permanen ata sementara untuk
memecakan masalah, atau jika ada proyk khusus yang harus diselesaikan. Selain
itu, dalam struktur organisasi seperti ini sring menggunakan tim lintas
fungsional.
Potensi keuntungan
struktur organisasi tim adalah :
-Menghilangkan kesulitan dengan komunikasi dan
pengambilan keputusan
-Menghilangkan hambatan-hambatan antara departemen
operasi
-Peningkatan moral
-Rasa keterlibatan dan identifikasi lebih besar
-Peningkatan antusiasme unuk bekerja
-Peningkatan mutu dan kecepatan pengambilan keputusan
Potensi kerugiannya
adalah :
-Konflik loyalitas antara anggota
-Waktu yang dihabiskan untuk meeting terlalu banyak
- Efektifitas penggunaan aktu tergantung pada kualitas
hubungan interpersonal, dinamika kelompok, dan
manajemen tim.
3.2.8 Network Structure
Yaitu
struktur organisasi yang terdiri darisebuah inti pusat yang dihubungkan melalui
jaringan hubungan dengan kontraktor luar dan pmasok layanan penting lainnya.
Potensi keuntungan
struktur jaringan :
-Perusahaan dapat beroperasi dengan sedikit kayawan
tetap dan tidak perlu
mengenal sistem internal yang kompleks
-Mengurangi biaya overhead dan meningkatkan efisiensi
operasional
- Izin perasi dapat melintasi jarak yang jauh.
Potensi kerugian dari
struktur jaringan :
-Kontrol dan koordinasi masalah mungkin timbul dari
kompleksitas jaringan
-Potensi khilangan kontrol atas kgiatan outsourching
-Potensi kurangnya loyalitas dikalangan kontraktor
yang jarang digunakan
-Jika terlalu agresif dibidang outsourching bisa
berbahaya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Struktur
organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan
alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja
dan sumbe daya yang dimiliki organisasi, sera bagaimana keseluruhan kerja
tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan.
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur organisasi adalah :
-Strategi Organisasi
-Skala Organisasi
-Teknologi
- Lingkungan
Sampai
saat ini Alfamart merupakan minimarket yang sudah menjamur diseluruh Indonesia
( mulai dari desa sampai kota ) dan merupakan salah satu usaha ritel yang
terdepan, dngan melayani lebih dari 2,5 juta pelanggan setiap harinya dan
menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, tempat
belanja nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau. Sera didukung lebih dari
50.000 karyawan yang mnjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan
kerja terbesar di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar